Monday, 19 September 2016

TAK BOLEH PELUKAN

        
      Hari dan Via sudah lama berpacaran. Mejalani hubungan asmaranya semenjak smp. Memasuki SMK, Hari pindah ke sekolah barunya dan mereka berpisah sementara. Menjalani hubungan Long Distance Relationship (LDR) Karena berbeda kota. Sudah setahun Via tidak bertemu dengan Hari. Yang sudah lama sekolah di SMK barunya yang terletak di Jakarta. kita masih contact lewat handphone. Kita sudah menjalani Ujian kenaikan kelas. Tinggal menunggu hasilnya. Ketika Liburan tiba nanti, Hari berniat mengunjungi kampung halamannya lagi bersama keluarganya.
Berniat menemuiku nanti.
“Sayaang, aku udah selesai ujiannya. Aku sama keluarga bakal kembali ke kampung halaman dan kita disana bakal liburan bersama ya sayang” Isi sms Hari yang masuk di handphoneku.
Aku membalas sms Hari kekasihku itu
“Yang bener sayang? Wah aku seneng banget, semoga kamu kesini ya aku doain selamat sampai tujuan”
Tidak lebih dari 5 menit balasan sms Hari masuk di handphoneku lagi.
“iya sayang, kita berdoa aja semoga kita bertemu lagi”
Aku pun membalas smsnya dengan Hati yang senang “Iya sayang aku doain selalu buat kamu aminn”.
Dan mereka asik sms hingga larut malam.
Tak terasa detik menjadi menit, menit menjadi Jam, jam menjadi hari kini sudah kulewati. Liburan pun tiba. Aku senang di hari H. Dia datang untuk berlibur bersama keluarganya. Dan berniat menemuiku lagi yang sudah setahun tidak bertemu. Rasa rindu yang tertumpuk membuatku tak sabar menemuinya.
Hari pun meneleponku, Hpku berdering lalu kuangkat telponnya dengan menggeser touchscreen berwarna hijau itu.
“assalaamualaikum sayangku Via, aku udah siap-siap menuju ke kampung ini. Doain semoga selamat ya sayang”
“Wah serius beb? Semoga sampai kesini ya amin kita bakal bertemu kan? Aku kangen banget sama kamu. Gak sabar buat ketemu kamu nanti” Hatiku yang tak sabar menahan rindu tertumpuk ini.
“iya sabar atuh sayangku vivi chubby haha, ya udah aku berangkat dulu say” Jawab Hari dengan tertawa sedikit
“iya sayang. Aku doain selamat dan hati-hati. jangan lupa sholatnya loh.” perhatianku kepada Hari
“iya udah atuh bawel. dadah sayang, jangan lupa sholat juga sayang chubby hihih. Assalamualaikum” pamit Hari yang mengakhiri Obrolan tersebut.
“Waalaikumsalam sayang.” dan aku menutup telponnya.
Aku bersiap-siap ingin membantu Ibu. Berbelanja ke pasar dan membantunya masak untuk sarapan pagi. Tak terasa hari yang ditunggu datang juga. Hari pun sudah tiba di kampung halamannya. Dia langsung beristirahat di rumah neneknya tersebut tanpa mengabariku.
Jam menunjukan pukul 9 pagi. Tiba-tiba Hari di depan rumah ku sedang duduk bersama Ibu.
“Hari masyaallah, gimana kabarnya? Sudah setahun ya gak bertemu nak” Tanya Ibu kepada Hari yang kaget dengan kedatangan Hari karena sudah lama tak bertemu.
“Alhamdulilah Ibu, aku baik-baik aja. Aku rindu sama anak ibu si via makanya aku berlibur kesini ingin bertemu dia” Jawab Hari dengan tersenyum itu.
“Oh si via di dalam masih tidur kayanya, mau ibu bangunin?”
“Gak usah bu, biarin saya aja yang bangunin via. Via emang tukang tidur ya bu? Hihih”
“iya nak memang begitu dia kebiasaan tidur bangunnya siang” jawab ibu sambil bercanda.
Aku pun tak sengaja keluar dan melihat Hari bersama Ibu sedang berbincang-bincang tersebut.
“Hariiii” teriakku dengan kegirangan. Hari tersenyum nyengir melihatku kegirangan.
“Viaa chubby si jelek baru bangun kamu yaa hahaha” Jawab Hari sambil meledekku dan berdiri di hadapanku.
“kaya ada bau-bau gak enak gini, ada yang belom mandi kayanya nih” ledek Hari.
“Iya nih kamu jangan-jangan belum mandi hahaha” Jawabku menghindar.
“hahaha, kamu tuh yang masih acak amburadul mandi gih. Bau asem nih gak enak banget. Masa cewek kebo banget sih” Jawab hari sambil meledekku terus menerus.
“kamu ini ya dari dulu masih aja ngeledekin aku. Ya udah aku mandi dulu ya bay Jelek” Aku menuju ke dalam kamar dan menyiapkan baju untuk jalan bersama Hari. Aku menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai sudah aku mengenakan Baju lengan panjang dengan Jeans panjang dan Hijab yang menutupi kepalaku. Sudah rapi dan siap untuk keluar. “gimana sayang? Udah cantik kan?” Tanyaku sambil meminta penilaian kepada kekasihku.
“Tetep aja Jelek sayang hahaha” ledek Hari lagi.
“Kamu gak ada pujian sekali-sekali gitu bikin ceweknya seneng” Jawabku sambil memanyunkan bibirku ke depan seperti anak kecil yang ingin menangis.
“Udah yuk jangan banyak cemberut lek, ayo naik ke motor. Cepet hahaha” Jawab Hari
Hari dan Via pun berpamitan kepada Ibu untuk izin pergi berlibur bersama.
“Ibu, Hari pamit bawa anak ibu dulu berlibur ya bu” sambil mencium tangan Ibu Via.
“via juga ya bu, assalamualaikum bu” Pamitku mencium tangan Ibu dan menuju motor, bergandengan bersama Hari. Kali ini kita berdua berlibur di pantai. Mencari suasana yang sangat Indah dan nyaman.
Tiba di Pantai.
Aku dan Hari memakirkan motor. Dan berjalan menuju ke pantai.
“Kok kita ke pantai sayang?” tanyaku kebingungan itu.
“Tujuan yang belum pernah kita kunjungi say hahaha aku mau bikin liburan kali ini bahagia bersama kamu pipi chubby” Jawab Hari sambil tersenyum itu.
“Iya deh Hari Hari kulewati” Nyanyiku sambil meledek Hari.
Aku berjalan dengan Iringan pasir putih yang lembut ini.
Sesampainya di pinggir pantai, tiba-tiba Hari melihat orang sedang menaiki sepeda di pinggiran pantai itu. Disana ada orang menjajakan sepeda-sepeda untuk disewa. Lalu Hari memghampiri orang tersebut.
“Sayang, tunggu disini sebentar” Hari yang lari menghampiri orang tersebut untuk menyewa sepedanya. membawa sepeda tersebut ke hadapanku sambil menggoes dengan kakinya. Dan berhenti di depanku.
“sayang ayo naik di belakang ya” menunjukan tumpangan sepeda itu.
Aku menaiki tumpangan sepeda itu berkeliling di pinggiran pantai yang biru dan Indah itu. Hari menggoes kayuhan sepeda dengan semangatnya. Aku pun berteriak sekencang-kencangnya sambil mengangkat kedua tanganku dan menggenggam jari ke atas. “Aaaaa seruuuu”. “Yeaay Indahnya pantai ini” Aku berteriak lagi senang dan merasakan bahagia. Hari pun tersenyum bahagia melihatku bahagia. “Aku mau turun” kataku untuk turun dari tumpangan tersebut.
“ya udah, kita sambil jalan ya” Hari pun mendorong sepeda tersebut. Kita berdua merasakan bahagianya dunia milik bersama. Hari dan Via bercanda dengan tertawa lepasnya dan berjalan perlahan menikmati suasana ini. tak terasa waktu pun berlalu. Terlihat sebuah Jembatan disana, jalanku dengan Hari ternyata berbeda arah karena merasakan bahagianya melihat keindahan ini. Hari dan Via pun duduk di tepian sungai itu, sambil menidurkan sepedanya dan menikmati matahari yang akan terbenam. Tak terasa sudah sore waktunya.
“sayang indahnya dunia ini ketika bersamamu” Hari mengeluarkan kata-kata yang membuat Hati Via luluh.
“Iya sayang, gak kerasa udah sore ya?” Jawabku sambil tersenyum dan menyender dipundak Hari.
“Udah yuk kita kesana sayang, nanti keburu adzan” ajakku untuk kembali pulang karena waktunya sudah sore. Hari pun bangun dari duduknya. tiba-tiba hari mengungkapkan sesuatu “sayang aku ingin bersamamu selamanya, apakah kamu mau bersamaku selama di hidupku?” Hari mengeluarkan kata-kata lagi yang membuatku bingung merasakan degup jantung yang kencang. Dengan mata Hari yang Indah membicarakan Impian lalu menunjukan senyumnya yang Indah itu membuatku suka dan semakin sayang padanya. Ketika Hari ingin memelukku sambil menggandeng sepeda itu, aku langsung menunduk dan pura-pura mengikat tali sepatuku yang terlepas. Aku tak ingin membuat kamu menangis. Aku harus menahan rasa sayang ini. KITA TAK BOLEH SAMPAI BERPELUKAN
Kupaksakan diri tuk mulai bercanda.
“sayang Jelek kenapa?” Tanyaku khawatir.
“Aku gak papa kok, ya udah yuk kembaliin sepeda dulu. Baru kita pulang sayang.” Jawab Hari dengan tersenyum.
“Iya sayangku Hari sok cool hahaha” Jawabku dengan tertawa.
Inginku peluk rasanya. Dan menahan rasa sayang ini karena nanti tak bisa ucapkan Selamat Tinggal. Dan menjadi terasa sangat sedih.

TAK BOLEH PELUKAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Rudisan

0 komentar:

Post a Comment